Selasa, 20 Maret 2012

Review Resident Evil: Operation Raccoon City

Haha, sekedar mau share game" releasean terbarunya "Resident Evil: Operation Raccoon City"


Jalan cerita dalam game ini akan mengambil setting waktu di tahun 1998, yaitu saat dimana terjadinya kasus wabah zombie pada masa Resident Evil 2. Berbeda dengan seri sebelumnya, kali ini kalian akan berperan menjadi Umbrella Security Services Squad yang ditugaskan membunuh Leon Kennedy untuk menghancurkan semua bukti serta menutupi kebenaran yang terjadi di Raccoon City. 


Dalam aksinya gamer tidak sendirian, namun gamer akan menggerakkan satu tim yang terdiri dari 4 Umbrella Security Service Agents yang bernama Vector, Spectre, Bertha dan Beltway. Masing-maing regu memiliki keahlian tersendiri: Vector diperlengkapi dengan jubah yang dapat tak terlihat musuh, Bertha yang ahli di bidang medic dan memiliki adrenalin shots untuk memulihkan dirinya sendiri, Beltway yang ahli dalam menggunakan bahan peledak, serta Spectre yang ahli mengumpulkan informasi. 


Dalam menjalankan misi, kalian tidak hanya berhadapan dengan para zombie saja, namun nantinya akan ada pihak lain yang terlibat seperti US Special Ops dan monster-monster lain ciptaan Umbrella. Saat menghabisi musuh, gamer nantinya akan mendapatkan point EXP, yang nantinya dapat digunakan untuk membeli dan meng-upgrade senjata serta skill. 

Motor Pembawa Jenazah Tercepat Di Dunia

Tidak hanya motor sport saja guys, yang saling salip mencetak rekor kecepatan dunia, motor pembawa jenazah pun ternyata juga melakukan hal yang sama. Rekor kecepatan motor pembawa jenazah pun kembali pecah.

Sebelumnya, motor pembawa jenazah tercepat di dunia dipegang oleh sebuah motor jenazah yang menggunakan Triumph Rocket III berkapasitas 2.3 liter dengan tiga silinder berhasil mencetak Guinness World Record di 2011 sebagai 'the fastest motorcycle hearse'.

Rekor tersebut ditorehkan oleh seorang pendeta bernama Ray Biddis ketika membawa ngebut sebuah motor jenazah hingga mencapai batas rekor 114 mph atau sekitar 183,4 km/jam.


Namun hanya selang setahun, rekor tersebut patah setelah sebuah motor jenazah yang menggunakan Suzuki Hayabusa tampil lebih cepat.

Dilansir motorcycle, seperti halnya rekor sebelumnya, penunggang motor pemecah rekor ini pun juga pemuka agama yakni seorang Pastor bernama Paul Sinclair yang memiliki sapaan Faster Pastor. Pastor Paul adalah pendiri dari Motorcycle Funerals Ltd di Inggris.

Untuk membuktikan kecepatannya, Pastor ini pun membuat sebuah video yang menunjukkan seberapa cepat dia berlari dengan motor jenazah racikannya. Motor jenazah ini dilabur warna hitam dengan kotak jenazah ditempatkan di samping motor.

Pada video itu, sang Pastor mengklaim kalau motor jenazahnya ini mampu berlari hingga 115,2 mph sampai 117,6 mph atau sekitar 185,3 km/jam sampai 189,2 km/jam.

Nama sang Pastor sendiri tidaklah asing di dunia motor jenazah berkecepatan tinggi setelah di 2002 mencetak rekor motor jenazah tercepat dengan Triumph Speed Triple dan di 2004 dengan Suzuki Hayabusa.

Senin, 19 Maret 2012


kumpulan humor humor lucu

============================
Saat sedang makan di sebuah restoran elite, Paidjo yang sedang mendengarkan lagu tiba-tiba sudah tidak tahan ingin kentut. Waktu itu suara alunan musiknya sangat keras, sambil senyam senyum supaya ngga ketauan kalo dia kentut paidjo kentut sesuai beat musiknya.Setelah beberapa lagu, dia merasa enakan dan menghabiskan kopinya

Ketika dia berdiri, dia heran karena banyak mata memandanginya.


Tiba-tiba dia baru sadar, dia tadi dengerin musik nya pake headset.
======================================
Tanpa bermaksud SARA ini dia lagu yang dinyanyiin Fran orang Sorong saat kontes Indonesia Idol
Frans : sekarang giliran kou..! , dengan percaya diri Fran bernyanyi : "enam belas Agustus tahun empat lima.."
Juri : "Frans..! kou punya lagu salah itu.. ulang lagi..!"
Frans : "enam belas Agustus tahun empat lima.."
Juri 2 : "Frans..! kou salah..!"
Frans : "beta seng salah bapa.. bapa dorang dengar beta manyanyi dolo.."
Akhirnya semua juri serius mendengar Frans nyanyi..
Frans : "enam belas Agustus tahun empat lima, besoknya hari kemerdekaan kita.." . 


==========================================


Seorang guru wanita baru sedang mengajar murid muridnya di hari pertamadia mengajar.
Pada papan tulis dia mencoba menggambar buah apel, kemudian sambil
membalikkan badannya ia bertanya kepada para murid:
“Ayo coba tebak gambar apa ini ?”
Tak ayal para murid secara serentak berseru: “Pantat!”
Mendengar jawaban tersebut, guru tersebut menangis sambil setengah
berlari mencari kepala sekolah untuk mengadukan perilaku murid-muridnya.
Melihat tangisan guru baru tersebut, kepala sekolah tanpa
menanyakan alasannya, langsung saja menerjang masuk ke ruang kelas, lalu
dengan emosi dia memarahi semua murid:
“Kalian sungguh tega mempermainkan seorang guru! Apa yang
kalian lakukan terhadapnya ?!”
Sesaat ruang kelas menjadi senyap, semua murid jadi bengong, sang kepala
sekolah kemudian menoleh ke arah papan tulis, ia semakin marah ketika
melihat apa yang tergambar di papan tulis:
“Ini sudah keterlaluan, kalian bahkan berani menggambar pantat di papan
tulis!”
Mendengar ini sang guru wanita langsung pingsan.
=========================================
Sigit  memasuki Ruangan Kantor dengan wajah agak kusut. Ketika ditanya oleh rekan rekan kerjanya yang kebetulan semuanya lelaki, ia mengatakan kalau habis bertengkar hebat dengan istrinya.
“Istriku memberiku ultimatum, mau berhenti merokok atau ia tidak akan melayaniku lagi di ranjang,” ucap sigit.
“Wah berat juga,” komentar seorang teman.
“Lalu apa jawabanmu?” tanya rekan yang lain.
“Tentu saja aku mempertahankan rokokku,” Sigit menjawab
“Hah? Kamu memilih rokok daripada sseks? Sampai kapan kamu bisa tahan?”
“Sampai kekasih gelapku mati kali ya…” 

Cerita Maicih Hadap Depan


Bob Merdeka dan Maicih Hadap Depan. Betulkah Palsu?




Kripik pedas Maicih adalah salah satu makanan ringan terpopuler saat ini. Sistem pemasarannya yang sangat “gini hari” dan pedasnya yang cadas-cadas menagih membuat kripik ini selalu dicari-cari. 

Namun belakangan beredar isu kehadiran Maicih palsu. Selain kripik Maicih dengan logo emak-emak yang menyamping, beredar pula kripik Maicih dengan logo emak-emak hadap depan. Betulkah Maicih berlogo emak-emak hadap depan adalah kripik Maicih palsu?

Salamatahari mengkonfirmasi isu ini langsung kepada Dimas Ginanjar Merdeka alias Bob Merdeka, pemilik kripik Maicih versi logo hadap depan … 



Bob, sebetulnya ada apa dengan kripik Maicih yang sekarang jadi beda logo ini?
Sebenernya memang diakui kita pecah.
Kenapa?
Itu karena perbedaan visi, perbedaan tujuan mau ke mana, jadinya ada perbedaan produk. Kalau saya lihat, ini memang subyektif saya, ya, mereka terlalu mengejar volume, kuantitas, akhirnya lupa sama nilai-nilai yang lain. Kalau ngejar volume, kualitas jadi turun. Kalau saya, sebisa mungkin produksi, kalau kualitasnya turun ya udah produksinya segitu aja.

Emang sekarang Maicih yang ini produksinya berapa banyak?
Lima ribu bungkus sehari.

Wow! Banyak juga, dong …
Iya, lumayan … hehehe …

Emang kalo Maicih yang ini visi-misinya apa?
Visi kita, kita support temen-temen yang kreatif. Sekarang kita menggerakkan kota Bandung dulu. Bukan di musik aja, tapi semua yang berhubungan sama seni dan budaya seperti teater, tari. Kita support temen-temen yang punya sesuatu yang unik dari karya mereka, bukan sekedar asal tebak aja. Kayak Sarasvati, Bottlesmoker kan punya cara yang unik dari musiknya dan dari cara mereka menjual musiknya.

Oh, iya. Kemaren sempet nyeponsorin Sarasvati juga, ya?
Iya. Sebetulnya kita udah ngincer Sarasvati sebelum Mancawarna (konser Sarasvati di Bandung), tapi udah keduluan sama yang lain. Abis itu kita sempet nanya, kita masih punya kesempatan, nggak, buat nyupport Sarasvati? Terus mereka bilang boleh, tapi jangan di Bandung. Ada kesempatan di Yogya. Kebetulan di Yogya peminat Maicih juga lagi banyak. Pas lagi, kebetulan kita lagi pecah. Pas pecah itu, temen-temen dari Maicih yang satu lagi melemparkan isu kalo kita itu Maicih palsu. Dan isu itu paling santer di Yogya, jadi waktu kita mensupport Sarasvati untuk musik mereka, kita juga punya kepentingan supaya temen-temen paham kalo kita nggak palsu, lho.

Hmmm … berarti baik Maicih hadap depan dan hadap samping nggak ada yang palsu, ya?
Sebenernya di antara dua versi besar tadi, nggak ada asli atau palsu. Semustinya temen-temen dari sana mengakui kalau kita pecah, jadi ya sudah. Yang jelas kampanye dari kita ya fakta-fakta sejarah, terus konsepnya, gimana memulainya, siapa yang bikin, itu semua ada di kami.

Secara kekripikan, ada bedanya nggak Maicih yang ini sama yang satu lagi?
Rasanya beda. Ya itu tadi, kalau ngutamain kuantitas, kualitas jadi menurun kan. Terus secara umum kemasannya. Mereka pakai logo yang ke dua (Maicih tiga kali berganti logo, termasuk dengan Maicih hadap depan ini), nggak ada repackage, kalo saya repackage, pake paper bag, rebranding, ganti logo, punya program One Coin One Leaf karena kita udah nyumbang sampah plastik dan sampah kertas untuk lingkungan, ada dinkes. Kita sih nurutin aturan yang berlaku di negeri ini. Kalo produk makanan itu harus jujur. Kayak komposisi, berat bersih, kita udah ada. Temen-temen konsumen pasti cerdaslah, kalau kita palsu masa jujur?

Hahaha … baiklah. Berarti isu seputar palsu nggak palsu udah terjawab dengan jelas. Btw, isu lainnya, katanya resep Maicih itu didapet dari seorang nenek-nenek bernama Maicih di sebuah desa. Bener, nggak?
Nggak, itu bener-bener isu. Saya bikin tokoh fiktif, bener-bener direka-reka aja. Maicih dibikin untuk membuat kripik pedas yang saya suka dikonsumsi banyak orang, gitu. Jadi emang jualan Maicih itu timbul dari kesukaan terhadap makan kripik pedas itu sendiri.

Jadi resep Maicih dapetnya dari siapa?
Ngambil dari sebuah tempat produksi kripik pedas yang saya suka. Terus dijual, tapi setelah laku, permintaan bertambah banyak, nggak mungkin kalo ngambil terus. Jadi saya produksi sendiri dan mencoba membuat cita rasa yang lebih baik daripada itu. Jadi sebenernya patokan kualitas rasa ya lidah saya.

Misalnya Maicih yang di logo ini ada beneran, kira-kira dia orangnya gimana?
Kalo beneran ada, dia pasti ramah, hangat, dan menganggap orang lain langsung jadi keluarga. Dia sebetulnya sangat tradisional, tapi juga sangat melek sama isu-isu global.

Wow, nenek-nenek gaul.
Hahaha … iya, gaul.

Bob, apa yang bikin kamu punya passion untuk serius dan penuh kasih sayang ngejalanin usaha ini?
Apa, ya? Sebuah ide kalo Maicih bisa kampanye budaya. Itu sih yang paling menarik. Bukan soal rasial karena Maicih tokoh Sunda, tapi Sunda sebagai konsep, jadi saya bisa melestarikan nilai-nilai budaya yang sudah ditinggalkan. Kayak misalnya orang Sunda peduli dengan alam, suka bermusik, suka menari. Selain itu orang Sunda pasti suka pedes. Kalo nggak suka, rada anomali. Kripik pedes cemilan orang Bandung banget, meskipun saya nggak tau kalau dari sejarahnya kripik pedes itu asli makanan tradisional Sunda apa bukan.

Kamunya sendiri asli Sunda, ya?
Ayah orang Bogor, Ibu orang Cianjur, tapi saya sendiri gede di Bandung.

Baiklah. Kalau orang mau tau tentang Maicih, harga, mesen di mana, dan lain-lain kira-kira ke mana, Bob?
Ke http://maicih.com/  aja …

Tapi tadi Dea buka masih “Hapunten Nuju Diwangun” (maaf sedang dibangun) …
Iya, aktivasinya bersamaan sama konser Bottlesmoker yang Kamis tanggal 28 Juli ini …

So sweet amat kalian kompak-kompakan … hehehe … btw, pas hari keseimbangan, dong, samaan juga sama terbitnya Salamatahari edisi 81 ini. Kamu pernah baca Salamatahari, nggak?
Pernah, dulu waktu masih blogspot suka baca, dikasih tau temen. Tulisannya lucu, manis, menginspirasi dengan cara yang sederhana. Sekarang udah dot com, ya?

Udah dot com dari taun lalu, lho …
Wah, berarti udah lama, ya, nggak baca …

Naaa … makanya sekarang seringin lagi, dong, baca Salamataharinya … hehehehe …

Maicih memang tokoh fiktif yang tidak nyata. Tapi kefiktifannya mengantarkan banyak hal abstrak mewujud nyata. Passion, kebaikan dan kearifan lokal yang tersimpan dalam seni-budaya, rasa pedas, adalah sesuatu yang tak mempunyai bentuk konkret, tapi hidup dan menghidupkan.

Semoga melalui Maicih, Bob Merdeka menularkan berbagai kesenangan yang memerdekakan …

Sundea

follow twitter @maicih dan @bobmerdeka